KESAKSIAN HIDUP Pdt. SYAIFUL HAMZAH S.Th., M.Th



KESAKSIAN HIDUP
Pdt. SYAIFUL HAMZAH S.Th., M.Th
(GEMBALA SIDANG GBI JL. MELATI JAKARTA)

Lantang! Itulah sepenggal kata yang dapat redaksi simpulkan saat Pdt. Syaiful Hamzah berkhotbah. Dari awal sampai akhir, sedikit sekali intonasi kotbah yang pelan, semua di sampaikan dengan tegas dan nyaring. Menilik perjalanan hidupnya yang dulunya tidak percaya, kemudian menjadi percaya kepada Tuhan, dan menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan dengan segenap hati dan menjadi pengkhotbah, maka hanya nama Tuhan Yesus Kristus yang patut di tinggikan. Sejarah hidup.

Pdt. Syaiful Hamzah, lahir di ibukota Jakarta, 43 tahun silam, tepatnya tanggal, 12 April 1974 di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Beliau merupakan anak tunggal dari pasangan:


Alm. Haji Andi Thohir (Suku Mandar Sulawesi Barat) dan
Alm. Hajjah Ramlah Sari Harahap (Suku Batak Mandailing)


yang merupakan keluarga muslim. Dari kecil, ia sudah terbiasa ke masjid mengikuti kepercayaan orang tuanya. Saat Sekolah Dasar ia bersekolah di  Sekolah Dasar Negeri 17 Pagi Rawabadak dan melanjutkan pendidikannya di Madrasyah Tsanawiyah Ar-Arasyidiyah Walang Jakarta Utara (setara SLTP) lalu saat SMA, ia bersekolah di STM Perguruan Cikini, Tj. Priuk, Jakarta Utara dan melanjutkan ke perguruan tinggi pada tahun 1992, di Universitas Islam Sumatra Utara Medan sampai tahun 1996.

Pertobatan.

Pada 1997, Pdt. Syaiful merantau ke Galela, Maluku Utara untuk mencari kehidupan baru sampai tahun 1999. Untuk mencukupi kebutuhan hidup di sana, beliau bekerja di salah satu perusahaan swasta. Niat hati untuk bekerja lama dan menetap di sana akhirnya pupus setelah pada tanggal 19 Januari 1999 terjadi kerusuhan agama di Ambon, yang mana kerusuhan ini merambat sampai ke Maluku Utara.

Kerusuhaan ini justru berakibat baik bagi beliau karena dari situlah awal mula pertobatannya, hal itu dimulai ketika terjadi pergolakan batin dimana timbul pertimbangan keimanan Pdt. Syaiful Hamzah perihal ajarannya yang ia pahami dahulu adalah bahwa darah orang di luar keimanan yang terdahulu adalah HALAL. Lalu pada pertengahan 1999, Pdt. Syaiful dengan yakin dan mantap memilih ajaran Kristus yang mengajarkan Kasih dan Pengampunan. Dari keyakinan hati yang kuat inilah beliau semakin memiliki kerinduan untuk belajar tentang Kristus dan bagaimana melayaniNya.

Pada bulan Desember 1999 beliau pertama kali masuk ke gereja untuk beribadah karena di ajak oleh salah satu keluarga yang berada di Maluku Utara yang bernama Ko Seng. Seiring dengan kerusuhan Ambon merambat sampai ke Galela, Maluku Utara tempat Pdt. Syaiful menetap pada tanggal 26 Desember 1999, Pdt. Syaiful Hamzah dan keluarga Ko Seng terkepung oleh pasukan jihad karena Galela adalah basis berkumpulnya pasukan jihad, maka atas pertolongan Tuhan Yesus Kristus, akhirnya beliau dan keluarga Ko Seng dapat melarikan diri dengan menaiki kapal barang, dan menyeberang ke Bitung, Sulawesi Utara. Sejak saat itu, tepatnya di kota Manado sebagai seorang pengungsi dari kerusahan di Maluku Utara, Pdt. Syaiful harus memulai lagi kehidupan yang baru sebagai seorang pengungsi, bahkan untuk menghidupi kehidupannya di tanah pegungsian, ia menjual Koran dan hasilnya dipakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dalam perjalanan waktu, oleh anugerah Tuhan ia dapat bekerja di salah satu perusahaan ekspedisi yang bernama PT. Max Dirgantara dan Tomas Express. Singkat cerita, di kota Manado-lah beliau di baptis di Gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM) Karame Molas Manado, tetapi karena perbedaan teologi yang dipahami oleh beliau maka beliau di baptis secara selam di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tombatu Oleh Pdt. Rumokoy, Minahasa, Sulawesi Utara.


Pada tahun 2002, beliau kembali ke Jakarta, kerumah peninggalan orang tua, tepatnya di Jalan Plumpang Semper, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, tetapi oleh karena rumah di kuasai oleh saudara tiri dan beliau juga belum berani secara “terbuka” sebagai seorang Kristen dimata keluarga dan masyarakat tempat kelahirannya, lalu beliau menetap di rumah Pdt. Yoni Panggey.

Dirumah Pdt. Yoni Panggey, beliau di bentuk dan dibina sebagai pelayan Tuhan yang militan.Di bawah arahan Pdt. Yoni, beliau banyak belajar bagaimana menjadi seorang hamba Tuhan dan memberikan hidup secara total kepada Tuhan dan yang pasti pelayanan mengepel gereja, mengatur bangku dan sebagainya, ia kerjakan sampai tahun 2004. Tahun 2004, selain sebagai pengerja di GPdI bungur Jakarta Pusat, beliau juga membantu pelayanan di GBI Mawar Saron di bawah penggembalaan Pdt. Dr. Yakob Nahuway sebagai pemusik dan pengkotbah di doa pagi dan doa malam Mawar Saron, pelayanan di GBI Mawar Saron dimulai ketika ia mengikuti Sekolah Orientasi Melayani (SOM) angkatan 37 tahun 2003 dimana pada saat itu bertemu dengan Alm. Pdt. Masudara, Alm. Pdt. Simamora, dan Alm. Pdt. Yance Sipahelut, dan dari hamba-hamba Tuhan inilah, beliau dibina dan dibentuk untuk menjadi hamba Tuhan yang terus diproses sampai sekarang ini.

Bertemu dengan pasangan hidup.

Pada tahun 2003 ketika beliau aktif membantu pelayanan di GBI Mawar Saron, beliau berkenalan dengan seorang wanita Batak, yaitu boru SIHOTANG (TIOLIDA SIHOTANG) yang menurutnya ”paling cantik” yang ia kenal juga sebagai pemimpin pujian doa malam dan koor Hosana, dan akhirnya tahun 2004 beliau menikah di GPdI Bungur, Jakarta Pusat, dan puji Tuhan, dan saat ini anak mereka diberi nama MALKHI KURANIAWAN dan JOSHUA RJ EKLESYAIFUL

Pendidikan dan penggembalaan.

Kerinduan Pdt. Syaiful Hamzah, untuk menjadi hamba Tuhan membuat ia melanjutkan pendidikan teologi sampai tingkat Magister , dimana ia mengambil

S1 teologi di ITKR / Sekolah Tinggi Teologi REM Jakarta dan
S2 teologi di Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Jakarta,

saat ini beliau menggembalakan jemaat di GBI Jl. Melati Jakarta Utara dimana oleh pertolongan Tuhan, jemaat yang dirintis dari satu orang gila selama 2 tahun sampai saat ini jiwa terus bertambah didalam penggembalaannya.


Awal perintisan Gereja yang digembalakan beliau adalah berawal dari rumah almarhum orang tuanya sendiri yaitu rumah yang dulu sering orang tuanya adakan pengajian, dan tahlilan, yang akhirnya beliau gunakan untuk tempat ibadah, meskipun gereja mereka ditutup paksa pada tahun 2008 dan bahkan beliau hampir di hakimi massa, tetapi Tuhan tidak pernah kekurangan cara untuk memberkati gerejanya, bahkan saat ini gereja yang digembalakan beliau semakin meningkat, haleluya, Selain menggembalakan jemaat, beliau juga adalah sebagai seorang dosen di beberapa Sekolah Tinggi Teologi dan Universitas antara lain, yaitu:

Sekolah Tinggi Teologi Jafray,
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya,
Sekolah Tinggi Teologi Bethesda,
Sekolah Tinggi Teologi Kenos,
Sekolah Tinggi Teologi Global
Sekolah Tinggi Teologi Global Madiun (Cab. Jakarta)
Sekolah Tinggi Teologi Andatu
Sekolah Tinggi Teologi Harapan Indah
Sekolah Tinggi Teologi Agape (Cab STT Agape / GPdI Bandar Lampung),
Sekolah Tinggi Teologi Katharos dan STT lainnya
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).

Satu prinsip yang hamba Nya selalu pegang adalah “apapun yang telah dicapai itu semua adalah karena berkat Tuhan dan harus dipersembahkan bagi kemuliaan namaNya”.

Selain dalam bimbingan beberapa pendeta yang telah membentuk beliau menjadi hamba Tuhan, beliau juga dibimbing dalam pendidikan teologi Kristen untuk mengenal Kristus agar lebih mantap oleh Pdt DR. Jerry Rumahlatu M.Th yang juga sebagai rektor STT Jaffray tempat beliau tamat S2 magister teologi , sehingga beliau dapat mengajar dibeberapa sekolah tinggi teologi, tetapi semua itu adalah karena Tuhan baik...bagi Pdt Syaiful Hamzah keluarga boleh meninggalkan nya karena agama yang dianutnya sekarang tetapi Tuhan menggantikan keluarga yang lebih indah yaitu keluarga dalam Tuhan. 


(sumber:https://perwilutara.wordpress.com/2016/05/10/pdt-syaiful-hamzah-2/)